Tahun Baru di Parangtritis



Halo  apa kabar?
 Tak terasa kini kita sudah melewati tahun 2014, tahun yang penuh dengan kenangan bagi saya, oh iya.. ngomong – ngomong kamu merayakan tahun baru dimana?
Kalau saya, tahun baru kali ini saya dan teman – teman pergi ke jogja, tepatnya ke pantai parangtritis, kami berangkat dari rumah pukul 10 pagi dan sampai disana sekitar pukul setengah 4 sore, sebenarnya perjalanan menuju ke pantai parangtritis bisa ditempuh sekitar 3 jam, tapi berhubung kami tidak dikejar waktu ya santai – santai saja dalam perjalanan.

Perjalanan kali ini kami berangkat dengan 12 orang, 4 cewek dan 8 cowok menggunakan motor, bayangin aja selama 6 jam saya harus duduk di motor dengan menggendong tas gunung yang berisikan tenda. Jika kamu jadi saya apa yang bakalan kamu lakukan ? lambaikan tangan ke kamera? Jika saat itu ada wartawan mungkin saya akan melakukannya.

tips ke parangtritis


Berangkat tanggal 31, sesampainya disana kami langsung mendirikan tenda di pinggir pantai, parah gila.. ramenya minta ampun bro.. padahal baru jam 4. Oh iya, tiket masuk di Pantai Parangtritis adalah Rp. 4.000,- untuk hari biasa dan Rp. 5.000,- untuk hari libur.

Selesai mendirikan tenda saya dan dua orang teman saya berniat untuk jalan – jalan keliling pantai, siapa tau dapat jodoh sementara yang lain makan di warung. Banyak cewek sih, tapi kebanyakan datang sama pasangannya. Gagal deh rencana saya untuk mencari jodoh.
Capek muter – muter pantai kami bertiga memutuskan untuk kembali ke tenda dan makan, tapi kampretnya yang lain malah makan di warung, nasinya tidak dibawa ke tenda, terpaksa kami harus menunggu mereka selesai makan.

Senja pun menyapa pertanda malam akan segera tiba, matahari mulai terbenam dengan memancarkan cahaya indahnya, saat itu hati saya terasa tenang walaupun berada ditengah keramaian, bulan-pun bersinar, sekitar pukul 8 malam suara – suara petasan mulai terdengar, kami-pun bersantai sambil main gitar tapi suara petasan membuat kami gemas dan akhirnya kami memutuskan untuk ikut menyalakan beberapa  petasan.

Ternyata bukan hanya di Malioboro saja yang ada pengamen banci, di parangtritis pun juga ada banyak, ah sialan.. saya merasa sangat risih jika dekat dengan banci, lalu saya memutuskan untuk pergi ke pinggir pantai untuk bermain air, disitu saya melihat seseorang yang kira – kira seumuran dengan saya sedang mandi  di pantai tapi agak ketengah, saya takut jika orang itu terseret ombak, saya terus memperhatikannya hingga pada akhirnya perhatian saya terpecah karena ada sepasang kekasih yang berdiri didepan saya, dengan tanpa rasa malu mereka berpelukan dan kemudian berciuman.
Ahh.. andai saya punya pacar, pikir saya saat itu, inilah resikonya kalau tidak punya pacar. Kayaknya ngenes ya? Ah sudahlah.


Lalu saya melihat dua orang cewek datang dari kejauhan, body-nya keren seperti gitar spanyol, rambutnya terurai panjang, wah kayaknya cantik nih cewek, piker saya saat itu.  perlahan mereka mendekati saya sambil tertawa – tertawa kecil dan tiba – tiba salah satu dari mereka mencubit dada saya, dan apa yang terjadi ? haruskah saya melanjutkan ceritanya? Tapi sebelumnya saya harus memastikan jika kamu membaca ini sendirian agar tidak ada yang tau. Sudah ? bagus.

Dan ternaya dua cewek tadi adalah banci, kampret, saya langsung lari dan kembali ke tenda bersama teman – teman. Padahal jika dilihat dari kejauhan kayaknya cantik. Tolong jangan tertawa. Ini tidak lucu kawan, tapi MEMALUKAN.


Jam menunjukkan pukul setengah 12 malam, sebentar lagi tahun akan berganti, tapi tiba – tiba tim SAR bergegas menuju pantai, ternyata ada orang tenggelam dan orang itu adalah orang yang tadi saya perhatikan karena dia berenang terlalu ketengah, entah apa yang terjadi selanjutnya dengan orang itu, selang beberapa saat petasan meledak dan mengenai wajah salah satu wisatawan. Pukul 11 lebih 50 menit petasan mulai berbunyi dari seluruh penjuru pantai Parangtritis, kurang 10 menit bro tapi orang – orang sudah gatal untuk membunyikan petasan, semua orang ikut terpancing untuk membunyikannya juga termasuk kami, gila… keren banget selama kurang lebih setengah jam petasan masih ramai berbunyi. Kami tidak menyesal jauh – jauh datang kesini.


Setelah suara petasan mulai mengurang, berhubung saya tidak bisa tidur dan untuk mencairkan suasana saya dan Joe (teman saya) iseng – iseng untuk melaporkan Edi (teman saya juga) yang selalu tidak bisa diam untuk melaporkannya ke pengawas pantai dengan alas an si Edi ditunngu pacarnya di bawah icon Parangtritis, dengan PD-nya si Edi langsung pergi ke dekat icon Parangtritis, kami pun langsung tertawa hingga dia kembali dan menyadari bahwa dia baru saja kami kerjain.

Tahun baru yang menyenangkan, sayang kami gagal mengabadikan beberapa foto karena ponsel kami mati semua dan tidak ada yang membawa charger.
Tak terasa hari sudah pagi dan kami belum tidur sama sekali, setelah matahari terbit iseng – iseng kami membuat video joget “sakitnya tuh disini” kamu bisa menonton videonya dibawah sini


Jam 8 pagi kami pun memutuskan untuk pulang, diperjalanan pulang kami semua dalam keadaan mengantuk bahkan saya sempat naik motor sambil memejamkan mata, dan konyolnya saya bermimpi bertemu dengan dua orang cewek, saat cewek itu tertawa saya langsung bangun, jangan – jangan banci yang semalam.
ah... sudahlah.

Trip yang seru, tahun depan kami berencana untuk tahun baruan di Bali. Semoga bisa tercapai.
Have a nice trip.

0 Response to "Tahun Baru di Parangtritis"

Post a Comment